Kab. Malang (MAN 1 Malang) – Dewi Masita Alkhumaira, siswi MAN 1 Malang, mengharumkan nama madrasah dengan prestasinya sebagai Harapan 2 dalam cabang Musabaqah Khaththil Qur’an (MKQ) kategori Kontemporer di ajang MTQ-SN yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Malang. Dewi menunjukkan kemampuan luar biasa dalam seni menulis ayat suci Al-Qur’an dengan sentuhan gaya kontemporer yang berpadu dengan estetika khas Nusantara.
Dalam kompetisi MKQ kategori kontemporer ini, para peserta ditantang untuk menggabungkan keindahan dan ketepatan penulisan ayat Al-Qur’an dengan sentuhan seni lukis gaya khath kontemporer yang modern. Dewi memilih tema khazanah Nusantara untuk karya kaligrafinya, yang ditulis pada kain kanvas berspanram berukuran 60 cm x 80 cm, menggunakan kombinasi jenis khath tradisional, figural, simbolik, dan ekspresionis. Dengan bimbingan penuh dari pembina kaligrafi, Kak Navik, Dewi berhasil menyajikan komposisi kaligrafi yang tak hanya memukau, tapi juga sarat makna.
Komposisi karya Dewi diambil dari potongan ayat Q.S Al-Qiyamah: 17-18, “Sesungguhnya kewajiban Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.” Pesan dalam ayat ini tersampaikan dengan kuat dalam karya kaligrafinya yang penuh sentuhan keindahan artistik serta kreativitas khas gaya kontemporer.
Kepala MAN 1 Malang, Ahmad Musthofa, M.Pd, menyampaikan rasa bangga yang mendalam atas prestasi Dewi. “Selamat kepada Dewi Masita Alkhumaira yang telah meraih prestasi membanggakan dalam seni kaligrafi Al-Qur’an. Karyamu adalah bukti nyata bahwa ayat suci Al-Qur’an dapat menjadi sumber inspirasi seni yang tak terbatas. Semoga prestasi ini menjadi langkah awal bagi karya-karya luar biasa lainnya yang mengharumkan nama madrasah dan memperkaya khazanah seni Islami.”
Kak Navik, pembina kaligrafi yang membimbing Dewi, juga memberikan apresiasi yang tulus. “Dewi memiliki bakat luar biasa dan ketekunan yang tinggi. Proses kreatifnya sungguh luar biasa, dan ia mampu menggabungkan pesan spiritual dengan seni kontemporer yang unik.”
Dewi pun mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian ini. “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur atas dukungan dari semua pihak, terutama dari Kak Navik yang membimbing saya dengan sabar dan penuh inspirasi. Semoga karya ini dapat memberi manfaat dan menginspirasi banyak orang untuk mencintai Al-Qur’an melalui seni.”
Prestasi Dewi Masita Alkhumaira menjadi bukti bahwa seni kaligrafi Al-Qur’an memiliki tempat di hati generasi muda, yang tak hanya menjaga warisan Islam, tetapi juga mengembangkannya dalam wujud yang modern dan relevan di era kontemporer. (vira)