Kab. Malang (MAN 1 Malang) – Pada hari ini, MAN 1 Malang menyambut kunjungan dari SMPN 2 Sumber Pucung dalam rangka studi tiru terkait program Sekolah Siaga Kependudukan (SSK). Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) telah terbukti menjadi salah satu program efektif dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi berbagai situasi darurat, terutama yang berkaitan dengan kependudukan. Melihat keberhasilan program ini SMPN 2 Sumber Pucung memutuskan untuk melakukan studi tiru ke MAN 1 Malang yang telah berhasil menjalankan program ini dengan baik.
Acara dibuka dengan sambutan yang hangat dari tuan rumah, Bapak Mochammad Sulkhan, S.Kom. Dalam sambutannya, beliau menyoroti pentingnya kolaborasi antar-sekolah dalam mengatasi masalah kependudukan yang menjadi tantangan global. Beliau juga menegaskan komitmen MAN 1 Malang dalam berperan aktif dalam upaya penyelesaian masalah sosial, termasuk melalui implementasi program SSK.
Sementara itu, Bapak Davit Harijono, S.Pd, M.M, selaku Kepala SMPN 2 Sumber Pucung, turut memberikan sambutan dari pihak sekolah yang menjadi penyelenggara acara. Beliau menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan berharga ini dan berharap kolaborasi seperti ini dapat terus ditingkatkan untuk menciptakan dampak yang lebih positif bagi dunia pendidikan. Bapak Davit Harijono juga menggarisbawahi pentingnya bagi guru dan siswa untuk terus belajar dari pengalaman serta berbagi pengetahuan dengan sekolah lain.
Acara kemudian memasuki sesi pemberian materi oleh Ibu Hamidah Barid Baroroh, M.Pd, yang merupakan pemberi materi utama pada acara ini. Dalam materinya, Ibu Hamidah menjelaskan secara rinci mengenai konsep SSK dan implementasinya di MAN 1 Malang. Para guru dan siswa SMPN 2 Sumber Pucung berkesempatan untuk melihat langsung bagaimana program SSK diterapkan dalam kegiatan sehari-hari di MAN 1 Malang, mulai dari strategi pencegahan kepadatan penduduk hingga pengelolaan sumber daya manusia.
Kolaborasi yang terjalin antara SMPN 2 Sumber Pucung dan MAN 1 Malang dalam acara “Studi Tiru Sekolah Siaga Kependudukan” ini tidak hanya memberikan inspirasi, tetapi juga memperkuat solidaritas antar-sekolah dalam menghadapi tantangan kependudukan yang kompleks. Harapannya, semangat kolaborasi dan pertukaran pengetahuan seperti ini akan terus berlanjut, memberikan kontribusi yang nyata dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi masyarakat. (vira)